Untuk Apa Sekolah Itu?


Ketika saya masih kecil (saat di SD) saya sering dinasihati oleh Bude saya bahwa saya harus sekolah agar kelak bisa pinter dan kalau sudah besar jadi Dokter.
Dan saya yakin, pada awalnya, para orang tua pada saat menyekolahkan anaknya, mempunyai keinginan agar anaknya menjadi orang yang pinter, cerdas – sehingga nantinya bisa berguna bagi keluarga, negara dan agamanya.

Namun, kini, keinginan itu sudah mulai bergeser sekarang. Karena para orang tua berharap agar anaknya mempunyai raport dan ijazah dengan nilai yang sesempurna mungkin. Untuk mencapai itu, tak heran bila penyelenggara bimbingan belajar jadi ramai peminat.

Lebih dari itu, ini yang bahaya, bahkan segala cara pun ditempuh. Seperti yang telah saya tulis di sana, seorang Ibu harus memerlukan ke paranormal agar anaknya bisa menjawab soal-soal UNAS. Ataua bahkan tak jarang (biasanya dilakukan para mahasiswi) mereka merayu Dosennya agar mendapat nilai bagus.

Jadi, kini, sekolah bukan untuk mencari ilmu, menambah wawasan, namun HANYA UNTUK MENCARI NILAI BAGUS. Hasilnya? Karena cara pencarian nilai itu membutuhkan biaya banyak, bahkan sampai merelakan kehormatannya, maka saat menjadi pekerja, maka yang dilakukan juga sama. Bagaimana caranya agar dapat uang banyak. Korupsi adalah salah satu pilihannya.

Oh, Indonesia. Bagaimana bisa disegani bangsa lain kalau warganya banyak yang tak berilmu, walau mempunyai IP yang tinggi.

9 thoughts on “Untuk Apa Sekolah Itu?

  1. Jalan Pintas ?
    Jadi ingat kasus SMA Negeri 2 di Deli Serdang yang digerebek polisi karena gurunya membantu muridnya mengerjakan ujian bahasa Inggris

    Ya, karena memang orientasi yang dijadikan patokan soal status sekolah itu bermutu atau tidak. πŸ˜‰
    Akhirnya, jalan ‘haram’ pun dilakukan agar sekolahnya tidak memperoleh cap sekolah tak bermutu πŸ˜›

  2. UNAS juga belum bisa menjamin peningkatan kualitas pendidikan..
    anggaran pendidikan yang kecil, minimnya infrastruktur, dan kualias tenaga pengajar yang belum merata merupakan masalah-masalah klasik…
    peningkatan kesejahteraan guru juga akan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan..
    sekarang, sekolah hanya untuk orang yang mampu…

    Wajar kalau akhirnya sekarang ini kita hanya sampai pada taraf bangsa yang konsumtif belaka. πŸ˜‰

  3. bener…, gue Setuju !!!
    jika benar sekolah mendidik moral kita agar lebih baik, lalu mengapa anak sekolah jaman sekarang malah kacau – kacau.
    Iptek makin maju untuk membuat hidup manusia lebih baik tapi kenyataanya malah sebliknya.

    Karena orientasi pendidikan yang memang telah ‘salah arah’.
    Bukan untuk mencerdaskan bangsa, tapi lebih merupakan ladang bisnis belaka…….;)
    Jadi, bagi yang melarat, jangan harap bisa cerdas……..

  4. Harap dimaklumi, karena Indonesia sangat terkenal akan “SALAH KAPRAH”. Yang dicari adalah pemahaman dan penghargaan akan ilmu, yang didapatkan hanya “judul” nya saja sedangkan isinya NOL BESAR. Exodus pun terjadi, bagi para pemilik ilmu sejati lebih memilih exodus ke luar negeri demi menikmati manisnya lembaran dollar.

    Karena di Indonesia, yang dihargai bukan ilmunya, namun berapa tinggi ia mempunyai nilai ijazah…….. πŸ˜‰

  5. untuk apa sekolah
    jika hanya untuk menghafalkan rumus-rumus
    tanpa pernah tahu gunanya

    untuk apa sekolah
    jika hanya mengejar nilai UN tanpa mengedepankan budi pekerti

    untuk apa sekolah
    jika hanya mendapatkan ilmu-ilmu abstrak
    yang tak berguna bagi kehidupan

    untuk apa sekolah
    jika hanya mengejar selembar kertas bodoh
    bernama ijazah

  6. ketika ‘nilai’ tak lagi bernilai
    ketika ‘sekolah’ tak lagi ada arti
    maka nilai sekolah tak ada lagi arti
    sekolah tak lagi dibutuhkan

    yang kita butuhkan adalah ‘sekolah’
    ‘ s e k o l a h ‘

  7. mas kebetulan saya dapat tugas buat makalah yang berjudul “Untuk apa sekolah”. jadi saya ucapkan terimakasih kepada anda yang telah menulis artikel ini sehingga bisa saya ambil maatnya

    Wassalam

    Arsyis

Leave a comment