Golkar Bentengi Soeharto


Jawa Pos Online, Kamis, 10 Jan 2008,

soeharto.jpg

Anggota Wantimpres Tetap Minta Diajukan ke Pengadilan
JAKARTA – Partai Golkar tidak lupa dengan jejak masa lalunya. Kendati sekarang memproklamasikan diri sebagai ’Golkar Baru’, partai berlambang beringin itu tetap memberikan apresiasi kepada mantan Presiden Soeharto yang dulu menjadi ketua Dewan Pembina.

Partai yang menjadi mesin politik penguasa Orde Baru itu melakukan berbagai langkah untuk membentengi Soeharto yang kini tergolek dalam masa krisis kesehatan di RS Pusat Pertamina. Langkah pertama adalah mendesak pemerintah membebaskan Soeharto dari tuntutan hukum.

Tadi malam (9/1), para petinggi Golkar membentengi Soeharto dengan doa. Hampir semua pejabat teras partai tersebut menggelar zikir dan doa bersama untuk kesembuhan Pak Harto. Zikir yang digelar di kediaman Dinas Wapres Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro No 2, Jakarta Pusat, dihadiri 120 pengurus DPP Partai Golkar dan Majelis Dzikir Dewan Dakwah Islamiyah (DDII) Partai Golkar.

4 thoughts on “Golkar Bentengi Soeharto

  1. saya gak tau masalah politik
    kalo sembuh ya dicepetin
    kalo ga bisa ya “dicepetin pulangnya”

    Memang itu sebaiknya, khususnya bagi keluarga. Doa adalah jalan yang paling ampuh untuk ‘beliau’.
    Kalau memang sembuh, ya sembuh betul, agar proses hukum bisa jalan lagi.
    Kalau tidak, mungkin lebih baik segera ‘berangkat’ saja.

  2. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Maklum kalau Golkar sekarang masih mengingat jasa-jasa beliau. Pengaruh beliau begitu besar. 32 tahun berkuasa lho…

    Saya berpendapat, maafkan saja Soeharto, biar anak-anaknya yang merasa bertanggungjawab, untuk menyelesaikan segala urusan beliau yang belum sempat ditangani. Itu kalau merasa, kalau gak merasa? Ya brarti gak punya perasaan!

    Menurut saya proses hukum harus dituntaskan. Setelah vonis, bolehlah diampuni lewat grasi, abolisi atau apalah namanya.
    Bagi keluarganya, mumpung sekarang bulan Muharram, bulan baik untuk bertobat, niscaya akan baik bagi Bapak Presiden Kedua kita ini.

Leave a comment