Naskah yang Lolos BSNP Bernilai Sampai Rp 175.000.000


buku-wikipedia.jpgSabtu, 16 Februari 2008, KOMPAS memberitakan: Guna memudahkan akses pemilikan buku pelajaran bagi siswa SD – SLTA, pemerintah menantang para guru untuk mengajukan naskah buku teks pelajaran. Naskah yang dinyatakan lolos Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) akan dibeli Depdiknas Rp 100.juta – Rp 175 juta.

Berita ini tentu saja sangat menggembirakan. Bagi orang tua siswa tentu saja akan sangat diuntungkan. Betapa tidak, kalau selama ini mereka sering dipusingkan setiap menjelang tahun ajaran baru, maka dengan adanya program ini niscaya akan meringankan beban mereka.

Bagi guru, ini merupakan peluang yang sangat bagus. Paling tidak bagi yang memang mempunyai kemampuan dalam hal tulis menulis, akan menambah gairah para guru untuk menyalurkan bakatnya. Bukan tidak mungkin akan menyemarakan dunia pendidikan kita.

Lebih lanjut ditulis di rubrik Humaniora itu, “Pembelian hak cipta buku teks tersebut meliputi hak utuk mengumumkan dan memperbanyak melalui media, antara lain wujud cetak, fotokopi, elektronik, dan optik selama 15 tahun yang berlaku di seluruh Indonesia. Kebijakan ini dapat mengurangi harga buku menjadi 1/3 dari harga eceran yang berlaku saat ini.” ujar Sugijanto, Kepala Pusat Perbukuan Depdiknas, Jum’at (15/2) di Makasar.

Program tersebut kali ini menginjak tahun kedua setelah tahun 2007 Pusat Perbukuan beli 27 judul buku untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK. Buku-buku tersebut meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA.

Menurut Sugijanto, tahun ini akan dibeli sebanyak 21 judul buku mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Pendidikan Seni, Pendidikan Jasmani, Olahraga, Kesehatan, serta Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

Sebelum dibeli, buku akan diteliti kelayakan oleh BSNP. Penilaian dijadwalkan 2 periode, yakni 13 – 16 Mei 2008 dan 23 – 26 September 2008.

Setelah hak cipta dibeli, materi akan dimasukkan disket, cakram, dan dalam format buku elektronik (ebook) di internet. Naskah dapat diakses, diunduh, atau dicetak dengan gratis karena sudah menjadi milik negara, sepanjang tidak untuk kepentingan komersial.

Ketersediaan buku pelajaran merupakan salah satu dari sembilan masalah strategis yang ditekankan Mendiknas Bambang Sudibyo.

23 thoughts on “Naskah yang Lolos BSNP Bernilai Sampai Rp 175.000.000

  1. mahal bgt
    ckckckckc

    Demi sebuah pendidikan generasi masa datang, biaya ini niscaya tidak lagi menjadi mahal. Asal kerja BSNP betul-betul bebas KKN 😛

  2. semoga cepat terealisasi. trus udah ada yang on line belum ya?

    Tahap seleksinya kan masih tanggal 13 – 16 Mei 2008 dan 23 – 26 September 2008. 😛
    Pastinya, kalau lancar ya tahun ajaran 2009 – 2010 begitu. 😀
    Mudah-mudahan tidak molor, agar para orang tua bisa segera mendownload bagi anaknya. :mrgreen:

  3. bagus banget tuh. tapi untuk pelajaran TIK SMA siap dibeli juga gak yah?

    Menurut yang diberitakan adalah buku pelajaran dari SD hingga SMA. Soal kapan siap diunduhm ya tunggu saja. OK ❓

  4. duh, saya sebagai konselor yang melaksanakan tugas pelayanan bimbingan dan konseling di SMP benar-benar iri. Bagaimana tidak iri? la wong buku rujukan Bimbingan dan Konseling gak masuk nominasi BNSP. PAdahal, belum ada buku sama sekali, baik untuk siswa maupun guru .. Semoga BK bisa dipertimbangkan ya… Amin.

    Kalau memang ada buku yang mau diajukan, coba saja. Siapa tahu bisa lolos. Karena BK, di zaman sekarang ini amatlah sangat penting 😛

  5. Kira-kira naskah yang dikirim untuk lolos penilaian dari BSNP yang seperti apa ya….8->

    Pastinya yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Paling tidak ya seperti yang beredar sekarang ini. 😛

  6. kalo buku pelajaran bisa di ambil dari internet, gimana dengan toko buku dan perusahaan penerbit yang banyak menyerap tenaga kerja ? Apa ini tidak kontradiktif dengan upaya pemberdayaan ekonomi lemah ?

    Banyak mana pekerja di penerbitan dengan jumlah siswa SD – SMA se Indonesia ❓
    Tapi soalnya bukan itu.
    Selama ini, mana ada buku pelajaran yang bisa diwariskan ke adik kelasnya?
    Padahal duluuuuuu, buku pelajaran bisa diwariskan turun temurun.
    Untuk menghindari Mafia Perbukuan, maka langkah dilakukan Pemerintah adalah tepat. Sehingga setiap anak SD – SMA tak akan selalu dibingungkan untuk membeli buku baru….

  7. kenapa jual buku untuk membantu memudahkan orang tua / sekolah mendapatkan buku dilarang ? Padahal kami ortu sangat terbantu dengan adanya buku yang disediakan oleh sekolah.

    Bukan dilarang. Hanya karena Mafianya sudah semakin menggurita, makanya khusus buku pelajaran bakal digratiskan. Lagipula yang disediakan sekolah kan tak sebanyak murid yang ada ❓

  8. Saya setuju sih buku digratiskan. apakah dengan buku digratiskan bisa menjamin mutu pendidikan bisa meningkat. mbokya sppnya juga digratiskan.

    Kalau anggaran pendidikan sesuai dengan UUD 1945 (20%) niscaya bakal gratis juga itu SPP atau dana-dana lain…….. 😛

  9. Kebijakan pemerintah membeli naskah buku yang lolos dari penilaian BSNP antara 100-175 juta sepertinya masih terlalu murah dibandingkan kalau diterbitkan oleh penerbit dengan sistem royalty. Bagaimana ini ? Tapi ya walau bagaimanapun saya setuju-setuju saja kebijakan seperti itu demi mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa. Asal kebijakan itu tidak dimanfaatkan untuk bagi-bagi proyek orang-orang berdasi.

    Kalau untuk masa depan bangsa, demi kecerdasan generasi yang akan datang, saya pikir nggak terlalu murah, kok. 😛

  10. Mohon ijin, saya ingin memberikan informasi yg mungkin dapat membantu mewujudkan program buku murah melalui “Buku Digital” Depdiknas.

    Untuk mencetak buku murah ini diperlukan cara pencetakan buku yang tepat, dimana masing-masing sekolah atau secara kolektif mencetak/memperbanyak buku tersebut dengan biaya seminimal mungkin. Salah satu cara yang paling tepat adalah dengan menggunakan mesin GESTETNER Digital Duplicator/stensil atau lebih dikenal dengan GESTETNER COPYPRINTER.
    Mesin Gestetner CopyPrinter ini dapat mewujudkan program buku murah dikarenakan biaya cetak GESTETNER COPYPRINTER sangat rendah/murah, dapat mencapai hanya Rp.5/lembar jika mencetak dalam jumlah banyak(hemat 95% dibanding Photocopy) bahkan biayanya akan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan percetakan.
    Mesin ini mencetak dengan hasil kualitas digital yang konstan dan sangat bersih mulai cetakan pertama hingga terakhir (sangat cocok untuk buku teks), dengan kecepatan cetak 90 – 130 lembar/menit mencetak akan sangat cepat, penggunaan lebih mudah dari mesin photocopy sekalipun (tidak perlu operator khusus), dapat mencetak di kertas tipis ataupun kertas buram/stensil (ini juga merupakan solusi untuk membuat buku lebih murah dapat mmenggunakan kertas koran) mulai 35 gram hingga kertas/karton tebal 230 gram, hemat listrik hanya max.175 watt, dapat mencetak langsung dari komputer(optional).

    Dengan harga mesin bersubsidi (khusus sekolah) dari PT. Arotech International selaku Agen Tunggal Gestetner CopyPrinter di Indonesia, harga mesin akan terjangkau oleh sekolah-sekolah dan pengadaan buku pelajaran akan jauh lebih murah. Mari kita sukseskan program pendidikan murah bagi bangsa ini.

    Mesin Gestetner juga sangat cocok untuk mencetak Buku/Bahan Ajar,Soal Ujian/Ulangan,modul, Kertas Ulangan, LJK, Bulletin Sekolah dll.

    Kami juga membuka kesempatan untuk bekerjasama.

    Terima kasih.

    PT. Arotech International
    Agen Tunggal GESTETNER COPYPRINTER di Indonesia Silahkan hubungi kami di :
    Ph : 021- 68777725 ; 6339941-42
    sales@arotech-int.com

    Bolehlah iklan gratis ini muncul di sini 😛
    Semoga ada yang berminat……..

  11. Saya adalah seorang guru honorer pada sebuah SMK di Sulawesi.

    Saya punya satu buah tulisan bahan ajar buku Komputer Akuntansi MYOB Versi 17. Apa materi ini masuk dalam daftar nominasi buku oleh BSNP? Mohon infonya…

    Padahal materi ini merupakan salah satu materi lomba pada Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional pada setiap tahunnya, dan bobot penilainnya cukup besar yaitu 30% dari total penilaian…

    Waduh, terus terang saya masih buta soal ini. Namun sampeyan bisa lihat situs Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) di sini. Siapa tahu akan menemukan jawaban. 😛
    Semoga sukses, ya 😛

  12. tidak ada itu buku gratisss!!! tidak ada itu buku murah!!! bohong semuanya.
    memang benar pemerintah telah mengedrop jutaan eks buku ke sekolah melalu dana proyek: BOS BUKU, DAK, dll, demikian pula sekolah-sekolah banyak yang membelikan buku untuk siswanya dengan DANA BOS REGULAR, tapiiiiiii prakteknya: TETAP SAJA SISWA DISURUH BELI BUKU.

    ada banyak alasan pihak sekolah menyuruh siswanya membeli buku :
    1. BUKU dari pemerintah tidak layak (secara fisik) krn rusak
    2. BUKU dari pemerintah adalah milik sekolah, bukan milik siswa. padahal siswa harus juga belajar dirumah
    3. BUKU dari pemerintah tidak Up to date secara kurikulum
    4. BUKU dari pemerintah tidak merata.

    nah, sekarang PEMERINTAH MAU BIKIN RENCANA BUKU GRATIS MELALUI INTERNET ? siapa yang nge-download, sekolah mana yang punya link internet, siapa yang akan menggandakannya, bagaiamana koordinasinya ?
    EMANG GAMPANG? EMANG LANGSUNG MAK NYES ?

    BUNG! HARGA KERTAS MEROKET. EMANG ANGGARAN DARI MANA SEKOLAH DISURUH MENGGANDAKANNYA ?

    PIKIR DULU SEBELUM MELANGKAH. ya… ide cerdas bolehlah! ide liar, juga oke! tapi … udah ah. ntar jadi kepanjangan lagi.

    Pesimistis nan skeptis sekali nampaknya sampeyan ini, ya….. 😛
    Ada solusi lain ❓

  13. Mana pengumuman hasil penilaian buku atas nama penulis? Tolong dikabari, baik yang lolos maupun tidak. Kita daftar baik-baik dengan syarat yang telah ditentukan. Kalau tidak lolos tolong dummy dan cd dikembalikan lagi ke penulisnya. Sampai hari ini berita hasil kelulusan buku-buku yang dinilai masih simpang siur, seperti ngumpet-ngumpet…trims.

    Alangkah lebih baiknya hal itu ditanyakan di sini. 😛

  14. saya pernah mengedit buku yang diikutkan penilaian ke pusat perbukuan ini. oleh karena itu saya harap daftar buku yang lolos dan tidak lolos segera dipublikasikan
    teima kasih

    Setahu saya hanya yang lolos saja yang dipublikasikan. 😛
    Sebaiknya anda tanya saja di situsnya, lolos apa apa tidak 😀

  15. Sekarang tidak ada alasan bagi guru untuk tidak mendapat uang lagi dengan menulis buku Rp.175 juta ada ditangan jadi bapak dan ibu guru jangan hanya bisa demo untuk minta gaji naik, ironisnya gaji ditambah seperti di DKI yang dipikir kridit mobil, bukan untuk beli komputer dan pasang internet kapan pendidikan bisa maju

    Walau peluncuran bse ini amat telat sekali (mudah-mudahan bisa efektif tahun 2009 mendatang) Itu kalau Mendiknasnya (walau ganti, misalnya) juga meneruskan program ini. Tidak bikin “masakan” baru. Ingat, biasanya lian koki lain masakan 😛

  16. sebaiknya pemerintah jangan hanya memberi informasi saja tentang buku murah, sosialisasikan juga n awasi juga prakteknya, bisa dengan memeriksa bukti-bukti prakteknya, di tiap daerah kan ada cabang departemen pendidikannya!? tau sendiri kan rakyat kita malah banyak yang belum mengerti……….. jadi jangan hanya secara garis besarnya saja tapi sampai tuntas, karena tidak mungkin langsung diterapkan secara instan.

  17. Ya emang tuh selama ini buku jadi mahal. Bagus dah kalu gitu ma, murah! Soalnya s’bagei ortu aye kan jadi ringan. Ntar nyeng atu bayar kuliah, nyeng atu lagi bayaran sma eh ampe nyeng bontot di esde beli buku mahal! Waaaah kalu buku murah dan sekolain bocah gratis. Mhee’ dah. Girang aye. Bener!

    syarif hidayat
    pondokgede
    negera kesatuan betawi
    negara bagian indonesia juga

  18. menurut saya kebijakan pemerintah kurang berkenan karena apa yang di rencanakan jauh dari apa yang di harapkan karena tidak sesuai lagi dengan apa yang di harapkan sebelumnya, sebab manusia di ukur dengan NILAI bukan dengan kemampuan, coba kita renungkan apa yang terjadi kalau manusia di ukur dengan nilai , bukan karena kemampunya,

  19. Saya guru disalah satu sman kota Padang , pemerintah menantang para guru untuk mengajukan naskah buku teks pelajaran. Saya sudah mencoba sebelumnya membuat naskah buku teks pelajaran matematika ,tapi tidak bisa siap pada jadwal yang sudah diberikan. Pertanyaannya apakah masih ada kesemptan untuk tahun ini atau berikutnya…?
    Terimakasih.

  20. wah, ada yang tidak beres nih dengan pusbuk….
    menurut pengumuman resmi semua buku jalur penulis yang lulus akan langsung dibeli…..
    tapi nyatanya …… hanya dinyatakan lulus dan layak dipakai di sekolah… itu yang saya alami. Buku saya lulus, titik. Tapi mana follow upnya? Tidak ada itu yang namanya jual beli naskah……

    wah jangan-jangan ada KKN nih,…… ayo dong BSNP and PUSBUK jujur jangan main petak umpet…… ayo hitung berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk membuat buku itu…???????????

  21. mhon bantuannya,
    saya sdg mencari judul-judul buku pendidikan SD/SMP yg sdh lulus BSNP/Pusbuk…dmna saya bisa dapatkan daftar tsb..
    trma ksih

Leave a reply to Rudi Gary Prima Cancel reply