Susahnya Ngurus KTP & KK di Malang


frontktpwniKetika saya lagi menunggu istri yang tengah mengurus SKCK, di pelataran parkir Polres Malang, ada sepasang suami istri dan seorang anak kecil yang nampak sedikit basah karena hujan, turun dari sepeda motor, lantas menghampiri saya.

“Mas, Kantor untuk mengurus KK dan KTP itu di mana?”

“Sampeyan dari mana?” (Ini namanya tanya dijawab tanya)

“Ampelgading”

“Hah, seingat saya, kalau ngurus KK atau KTP cukup di kecamatan masing-masing. Bukan di Kepanjen…..”

“Tapi saya disuruh ke sana……..”

Dan seterusnya. Sementara dalam hati bertanya-tanya, apa memang betul sekarang untuk mengurus KTP/KK harus ke Kabupaten (Malang) bukan ke kecamatan?

Dengan lewatnya waktu, saya lantas lupa dengan kejadian itu.

Pagi ini, saat say abaca Harian Surya, pertanyaan itu ternyata terjawab dengan sendirinya.

Blanko KTP Habis. Itu judul Head Line Malang Raya pagi ini. Kenapa bisa habis? Imam Syafii, anggota Komisi C DPRD Kabupaten Malang memperkirakan bahwa ini disebabkan kesadaran warga untuk mengurus kartu identitas diri makin meningkat.

Tapi soalnya bukan itu. Pada judul yang lain, Surya bilang bahwa Sentralisasi Pengambilan Menyusahkan Warga. Betapa tidak. Kabupaten Malang yang terdiri dari 30 kecamatan lebih, tentu akan susah manakala bakal mengurus KTP/KK. Kalau tidak mempunyai kendaraan sendiri, berapa dana yang harus dikeluarkan?

Apalagi, pengurusan di Kepanjen tidak selalu tepat waktu. Warga memberi contoh, pengurusan itu dijanjikan selesai missal tanggal 12 November 2008. begitu mereka dating sejak pagi hingga sore belum dilayani juga.

Heran, di zaman yang serba komputerais ini, yang serba canggih ini, kenapa pelaksanaannya jadi seperti di zaman tempo doeloe.

One thought on “Susahnya Ngurus KTP & KK di Malang

Leave a comment