Rini Sugianto Animator The Hobbit: the Desolation of Smaug


Animator Indonesia, Rini Sugianto (33 tahun), kembali menggebrak Hollywood dengan hasil karya animasi terbarunya dalam film the Hobbit: the Desolation of Smaug.

Rini Sugianto - Animator The Hobbit-The Desolation of SmaugAnimator Indonesia, Rini Sugianto (33 tahun), kembali menggebrak Hollywood dengan hasil karya animasinya dalam film the Hobbit: the Desolation of Smaug, yang merupakan bagian kedua dari film trilogi, the Hobbit, garapan sutradara Peter Jackson. Film the Hobbit ke-2 yang dirilis tanggal 13 Desember di Indonesia ini kembali menceritakan petualangan Bilbo  Baggins dalam melawan naga bernama Smaug yang telah menguasai harta para kurcaci.
Merupakan suatu prestasi yang membanggakan tentunya melihat ada nama orang Indonesia yang ikut menggarap film yang telah dinanti-nanti oleh para fans di seluruh dunia ini.
“Setelah Hobbit yang tahun kemarin, waktu itu saya ikut kerja di dua film, Iron Man 3 dan the Hunger Games: Catching Fire yang sekarang sedang main. Setelah selesai dari Hunger Games, baru mulai terlibat di proses animasi Hobbit 2,” ujar perempuan yang dalam 3,5 tahun terakhir bekerja sebagai animator di perusahaan milik sutradara Peter Jackson, WETA Digital, di Selandia Baru, kepada reporter VOA Indonesia, Dhania Iman, baru-baru ini.

Sekitar 1,200 karyawan dikerahkan oleh WETA Digital untuk menggarap film the Hobbit yang ke-2 yang dikerjakan di Selandia Baru. Animatornya sendiri berkisar sekitar 100 orang.
The Hobbit Desolation of SMaug Banner Poster by UmbridgeTantangan Menggarap Hobbit 2
Rini yang juga ikut mengerjakan animasi untuk film-film Hollywood seperti the Adventures of Tintin, the Avengers, Iron Man 3, Planet of the Apes, dan the Hobbit ini mengatakan bahwa tantangan dalam menggarap film Hobbit yang ke-2 jauh lebih berat jika dibandingkan dengan film yang pertama. “Mungkin sudah ada Hobbit pertama sebagai pembandingan. Kita jadi merasa harus selalu lebih bagus. Jadi pressurenya juga lebih banyak, dan ceritanya sendiri lebih besar dibandingkan dengan yang pertama,” cerita lulusan S2 jurusan animasi dari Academy of Art di San Francisco ini.

Rini menghabiskan waktu sekitar enam bulan untuk menyelesaikan proses animasi film Hobbit yang ke-2 ini. “Saya kebanyakan ikut mengerjakan di bagian dragon (Smaug). Itu sudah mulai di bagian terakhir, kata perempuan yang hobi mendaki gunung ini. “Tapi mungkin jangan dikasih tahu dulu, nanti yang belum nonton malah jadi spoiler,” sambungnya.
Kesempatan untuk ikut menggarap animasi film the Hobbit yang ke-1 dan 2 ini bisa dikatakan sebagai suatu kebetulan yang unik bagi Rini. Pasalnya, Rini memang suka dengan cerita fantasi the Hobbit dan the Lord of the Rings, yang merupakan kelanjutannya.
“Setelah saya nonton film Lord of the Rings, saya mencoba baca bukunya. Namun, ceritanya terlalu berat dan bukunya tebal. Akhirnya, karena tidak bisa baca buku Lord of the Rings, saya mulai baca buku Hobbit, karena Hobbit itu untuk anak kecil bukunya,” kenang Rini. “Jadi saya familiar dengan cerita di bukunya dan untuk kerja di filmnya sendiri ada adegan-adegan yang saya merasa ‘oh, saya pernah baca tentang ini, saya tahu ceritanya’ It’s really cool!” kata tambahnya.
Walaupun penggarapannya telah selesai, Rini mengaku dia belum sempat menonton hasil akhirnya. Biasanya seusai penggarapan, dia dan karyawan WETA lainnya lebih memilih untuk beristirahat setelah bekerja keras menyelesaikan sebuah film. Rini mengatakan dirinya bisa bekerja hingga 90 jam dalam seminggu untuk menggarap film ini. “Sekarang masih pada take a break,” canda Rini.
Merupakan kebanggaan tersendiri tentunya ketika namanya muncul di credit title film yang digarapnya. Usaha, kerja keras, dan jam kerja yang panjang seperti terlupakan. “Biasanya teman-teman atau misalnya di Internet yang melihat duluan sebelum saya,” kata Rini sambil tertawa.

Nama Rini Sugianto di Credit Title Hobbit 2Meskipun film Hobbit yang ke-2 ini baru selesai, WETA saat ini telah memulai penggarapan film Hobbit yang ke-3. “Ada kemungkinan saya tidak ambil bagian di Hobbit yang ke-3,” ujar Rini.
Selandia Baru Rayakan Perilisan Hobbit 2
Perayaan atas selesainya penggarapan film the Hobbit yang ke-2 ini juga tidak sebesar yang pertama, di mana pada waktu itu kota Wellington yang merupakan ibu kota dari Selandia Baru, dihias dengan berbagai dekorasi yang berhubungan dengan the Hobbit. “Mereka benar-benar bersihin kotanya dan mereka taruh sculpture (patung) yang besar banget di key point di Wellington. Mereka membuat patung Gollum yang besar banget dan ditaruh di airport. Terus ada patung Gandalf besar di teater Embassy (teater tempat penayangan perdana film Hobbit). Dan mereka mulai pasang sebulan sebelum premierenya,” cerita Rini.
Pada waktu itu premier film Hobbit dilakukan di Selandia Baru, sedangkan premier film Hobbit yang ke-2 ini dilakukan di Los Angeles. Namun, berbagai promosi tetap dilakukan di Selandia Baru.  “Air new Zealand, maskapai penerbangan dari New Zealand, pasang gambar Smaugnya. Satu pesawat dilukis. Kalau tahun kemarin WETA workshop bikin patungnya Gollum dan ditaruh di airport, sekarang patung Gandalf sama eaglenya yang ditaruh di dalam airportnya,” papar Rini.
Berkarya di Hunger Games

Proses penggarapan animasi yang dilakukan oleh Rini untuk film Hunger Games: Catching Fire cukup singkat, karena memang WETA tidak mengerjakan film secara keseluruhan. “Fun banget buat saya. Projectnya sangat pendek, karena kita hanya dapat satu sequence, jadi tidak satu full film seperti Hobbit. Di hunger games WETA sendiri mengerjakan bagian yang ada monyetnya. Semuanya mungkin berkisar tidak sampai tiga bulan,” ceritanya.
Rencana ke Depan
Rencananya sebentar lagi Rini akan pindah ke Los Angeles untuk berkumpul kembali dengan suaminya yang dinikahinya pada tahun 2012 lalu.

Karena hal ini Rini terpaksa keluar dari WETA. “So far hubungan saya dengan department di WETA lumayan bagus dan mereka juga bilang kalau ada kesempatan lagi, saya bisa balik ke WETA untuk kerja di proyek yang lain,” kata Rini.
Untuk sementara, di Los Angeles nanti Rini berencana untuk break dulu dari pekerjaannya sebagai animator untuk fokus di program mentoring (http://www.flashframeworkshop.com/) yang sudah dia bina sejak tahun lalu. “Sebenarnya dari setelah wawancara di koran terutama dengan VOA, saya mulai dapat banyak e-mail dari teman-teman dan pelajar-pelajar di Indonesia yang tertarik dengan animasi, dan mau mulai belajar animasi. Mereka banyak bertanya bagaimana caranya belajar animasi dan mulainya dari mana. Pertanyaannya kebanyakan sama. Dari situ saya mikir daripada saya jawab satu-satu mendingan digabung saja, selama saya masih bisa mengajar online atau kasih kritik online, karena saya di Selandia Baru, why not? Jadi mulai dari tahun kemarin saya mulai menerima murid untuk program animasi, tapi sistemnya mentoring. Tidak seperti sekolah yang umum. Dan semuanya dilakukan secara online. So far, murid kita sudah ada sekitar 10 orang yang tahun kemarin dan tahun ini kelar satu level.  Beginner sama intermediate,” papar Rini.
Saat ini program mentoringnya ini masih dikerjakanya sendiri secara part time, karena pekerjaannya di WETA cukup memakan waktu. Jika nanti sudah berhenti kerja di WETA, Rini berharap bisa mengembangkan program mentoringnya ini. Salah satu rencananya adalah mengadakan program beasiswa bagi orang-orang yang kurang mampu, namun tertarik untuk belajar animasi dengannya. Selain itu, Rini juga berencana untuk mengadakan beberapa workshop baik di Jakarta maupun di kota-kota lain di Indonesia.

Rini berharap agar kualitas animasi di Indonesia semakin meningkat. “Semoga dengan sedikit guidance dan exposure ke proses pembagian animasi yang biasanya digunakan di luar (negeri), bisa digunakan oleh para murid pengetahuan itu untuk lebih berkembang.”
Pesannya untuk para animator muda di Indonesia, “Never give up. There’s always a way.

Gamelan Jawa ada di Film Kedua dari Trilogi “The Hobbit” Besutan Peter Jackson


Salah satu adegan di mana alunan gamelan terdengar adalah ketika karakter Bilbo Baggins yang diperankan oleh aktor, Martin Freeman, berjalan di atas harta karun di Lonely Mountain, tempat tinggal para kurcaci yang telah diambil alih oleh sang naga atau Smaug. Suara gemerincing koin emas yang tersimpan di Lonely Mountain tersebutlah yang dihasilkan oleh suara gamelan.

Image

WASHINGTON DC — Saat menggarap film kedua dari trilogi film Hobbit ini, Peter Jackson memang sengaja mencari suara musik yang baru, khususnya musik dari Timur. Inilah yang mengawali keterlibatan kelompok gamelan Jawa, Gamelan Padhang Moncar, di Selandia Baru dalam film yang juga melibatkan animator Indonesia, Rini Sugianto dalam penggarapan karakter animasinya.

Semua ini berawal dari keikutsertaan kelompok gamelan Padhang Moncar dalam beberapa pementasan New Zealand Symphony Orchestra, kelompok yang menggarap ilustrasi musik, khususnya musik Barat untuk film the Hobbit ini.

“Dari sana mulai ada titik terang. Music Director dari the Hobbit menghubungi New Zealand Symphony Orchestra dan mereka memberikan nama saya untuk melihat gamelan,” papar Music Director dari kelompok Gamelan Padhang Moncar, Budi Surasa Putra (44 tahun), kepada reporter VOA, Dhania Iman, baru-baru ini.

ImageProses hingga terpilihnya gamelan untuk digunakan dalam ilustrasi musik film the Hobbit ini tidak pendek. Pihak film the Hobbit tidak lantas setuju begitu saja untuk menggunakan gamelan dalam penggarapan ilustrasi musiknya. Setelah melihat langsung instrumen gamelan milik kelompok Gamelan Padhang Moncar, Budi kemudian memberikan rekaman contoh musik gamelan untuk didengarkan lebih lanjut.

“Langkah selanjutnya, mereka datang dengan kru dan mencoba untuk merekam suara-suara itu (gamelan). Setelah itu mereka coba memasukkan nada-nada yang mereka mau di suara gamelan, yang seperti ada di trailer,” ujar pria yang juga berprofesi sebagai dosen mata kuliah gamelan di New Zealand School of Music di Selandia Baru ini.

Salah satu adegan di mana alunan gamelan terdengar adalah ketika karakter Bilbo Baggins yang diperankan oleh aktor, Martin Freeman, berjalan di atas harta karun di Lonely Mountain, tempat tinggal para kurcaci yang telah diambil alih oleh sang naga atau Smaug. Suara gemerincing koin emas yang tersimpan di Lonely Mountain tersebutlah yang dihasilkan oleh suara gamelan.

“Suara gamelan itu sudah dicampur dengan suara musik-musik yang lain. Mungkin dari banyak adegan-adegan itu ada suara gamelannya, karena jenis suara yang direkam itu banyak sekali,” cerita Budi yang sudah menetap di Selandia Baru sejak tahun 1996 ini.

Bagi Budi, keterlibatan gamelan dalam film yang diadaptasi dari buku karya J. R. R. Tolkien ini adalah satu hal yang membanggakan.

“Bagi saya bukan masalah kecilnya keterlibatan gamelan dalam ilustrasi musik ini, tapi gamelan menjadi satu pilihan yang terlibat dalam film yang luar biasa mendunia ini adalah suatu yang membanggakan,” kata pria yang juga memimpin kelompok gamelan Ngripto Raras khusus orang Indonesia di Selandia Baru ini.

Para anggota kelompok Gamelan Padhang Moncar yang seluruhnya adalah warga lokal Selandia Baru dan warga Internasional juga ikut bangga akan keterlibatan mereka dalam penggarapan ilustrasi musik film the Hobbit kali ini.

“Kita melihatnya (ini) adalah sesuatu yang luar biasa, karena berjuta-juta jenis musik (yang dipilih) kenapa harus gamelan? Dan kebetulan kenapa harus kita? Jadi luar biasa, kita senang sekali. Meskipun kecil ya, (tapi) bisa terlibat dalam ilustrasi film ini. Kalau dari berjuta-juta musik itu ditawarkan ‘mau nggak terlibat di ilustrasi musik Hobbit?’ pasti semua jawabnya mau. Tapi kita tidak minta. Kita diminta. Ini adalah sesuatu yang bagi saya luar biasa,” ujar pria yang hobi membuat bakso ini.

Lulusan Sekolah Tinggi Seni Indonesia di Surakarta ini berharap dengan keterlibatan gamelan di film Hollywood, orang bisa lebih mengenal dan mencintai gamelan. “Harapan saya mudah-mudahan gamelan ini bisa dikenal orang, tidak hanya orang Indonesia,” katanya.  “Mudah-mudahan dengan keterlibatan ini bisa memicu atau mendorong kita semuanya untuk mencintai gamelan, mengembangkan gamelan, yang pada akhirnya gamelan itu lestari. Tidak hilang,” lanjutnya menutup wawancara dengan VOA.

Sumber : VOA Indonesia

Oscar 2013 Goes To…


  • ARGOBest Picture
    • Winner

Argo Grant Heslov, Ben Affleck and George Clooney, Producers

  • Actor

in a Leading Role

  • Winner

Daniel Day-Lewis Lincoln

  • Actress

in a Leading Role

  • Winner

Jennifer Lawrence Silver Linings Playbook

  • Actor

in a Supporting Role

  • Winner

Christoph Waltz Django Unchained

  • Actress

in a Supporting Role

  • Winner

Anne Hathaway Les Misérables

  • Animated Feature Film
    • Winner

Brave Mark Andrews and Brenda Chapman

  • Cinematography
    • Winner

Life of Pi Claudio Miranda

  • Costume Design
    • Winner

Anna Karenina Jacqueline Durran

  • Directing
    • Winner

Life of Pi Ang Lee

  • Documentary Feature
    • Winner

Searching for Sugar Man Malik Bendjelloul and Simon Chinn

  • Documentary Short
    • Winner

Inocente Sean Fine and Andrea Nix Fine

  • Film Editing
    • Winner

Argo William Goldenberg

  • Foreign Language Film
    • Winner

Amour Austria

  • Makeup and Hairstyling
    • Winner

Les Misérables Lisa Westcott and Julie Dartnell

  • Music

Original Score

  • Winner

Life of Pi Mychael Danna

  • Music

Original Song

  • Winner

“Skyfall” from Skyfall Music and Lyric by Adele Adkins and Paul Epworth

  • Production Design
    • Winner

Lincoln Rick Carter (Production Design); Jim Erickson (Set Decoration)

  • Short Film

Animated

  • Winner

Paperman John Kahrs

  • Short Film

Live Action

  • Winner

Curfew Shawn Christensen

  • Sound Editing
  • Winner

Skyfall Per Hallberg and Karen Baker Landers

  • Sound Mixing
    • Winner

Les Misérables Andy Nelson, Mark Paterson and Simon Hayes

  • Visual Effects
    • Winner

Life of Pi Bill Westenhofer, Guillaume Rocheron, Erik-Jan De Boer and Donald R. Elliott

  • Writing

Adapted Screenplay

  • Winner

Argo Written by Chris Terrio

  • Writing

Original Screenplay

  • Winner

Django Unchained Written by Quentin Tarantino

Oscar Nominees 2013


Oscar_2013_02-24-2013

  • Best Picture
    • Amour Margaret Menegoz, Stefan Arndt, Veit Heiduschka and Michael Katz, Producers
    • Argo Grant Heslov, Ben Affleck and George Clooney, Producers
    • Beasts of the Southern Wild Dan Janvey, Josh Penn and Michael Gottwald, Producers
    • Django Unchained Stacey Sher, Reginald Hudlin and Pilar Savone, Producers
    • Les Misérables Tim Bevan, Eric Fellner, Debra Hayward and Cameron Mackintosh, Producers
    • Life of Pi Gil Netter, Ang Lee and David Womark, Producers
    • Lincoln Steven Spielberg and Kathleen Kennedy, Producers
    • Silver Linings Playbook Donna Gigliotti, Bruce Cohen and Jonathan Gordon, Producers
    • Zero Dark Thirty Mark Boal, Kathryn Bigelow and Megan Ellison, Producers
  • Actor

in a Leading Role

  • Actress

in a Leading Role

  • Actor

in a Supporting Role

in a Supporting Role

Kirby Dick and Amy Ziering

Original Score

  • Music

Original Song

Animated

  • Short Film

Live Action

Adapted Screenplay

Original Screenplay

Google & Diego Rivera’s 125th Birthday



Saya pernah nonton film Frida, dan sebagai Frida adalah Salma Hayek, tentang sisi lain kehidupan perupa Diego Rivera dan Frida, entah di stasiun Televisi mana. Saya lupa. Hari ini, saya bertemu lagi dengan mereka di halaman depan Google, demi menyambut hari kelahirannya yang ke 125.


Diego María de la Concepción Juan Nepomuceno Estanislao de la Rivera y Barrientos Acosta y Rodríguez (8 Desember 1866 – 24 November 1957) merupakan seorang pelukisberkebangsaan Meksiko. Lahir di Guanajuato, Guanajuato, seorang komunis aktif, dan suami dari Frida Kahlo (1929 – 1939 dan 1940-1954).

Biografi

Diego Rivera bekerja di fresco membantu mendirikan Gerakan Mural Meksiko dalam seni Meksiko. Antara 1922 dan 1953, Rivera mengecat mural di dinding antara lain di Mexico City, Chapingo, Cuernavaca, San Francisco, Detroit, dan New York City Pada tahun 1931, Sebuah pameran retrospektif karya-karyanya diselenggarakan di Museum of Modern Art di New York City.

Diego Rivera adalah keturunan dari bangsawan Spanyol di sisi ayahnya. Diego memiliki saudara kembar bernama Carlos, yang meninggal dua tahun setelah mereka lahir. Dari usia sepuluh tahun, Rivera belajar seni di Akademi San Carlos di Mexico City. Dia disponsori untuk melanjutkan studi di Eropa oleh Teodoro A. Dehesa Méndez, gubernur Negara Bagian Veracruz.

Setelah tiba di Eropa pada tahun 1907, Rivera awalnya pergi untuk belajar dengan Eduardo Chicharro di Madrid, Spanyol, dan dari sana pergi ke ParisPerancis, untuk tinggal dan bekerja dengan mengumpulkan seniman besar di Montparnasse, terutama di La Ruche, di mana temannya Amedeo Modigliani mulai melukis tahun 1914.

Teman-teman terdekat Diego Rivera yang termasuk Ilya Ehrenburg, Chaim Soutine, Amadeo Modigliani dan istri Modigliani Jeanne Hébuterne, Max Jacob, pemilik galeri Leopold Zborowski, dan Moise Kisling, untuk anak cucu oleh marie Vorobieff-Stebelska (Marevna) dalam “Homage ke Teman dari Montparnasse” lukisannya (1962).

Dalam tahun-tahun di Paris Diego Rivera menyaksikan awal dari kubisme dalam lukisan oleh pelukis terkemuka seperti Pablo Picasso dan Georges Braque. Dari tahun 1913 sampai 1917, Rivera antusias di sekolah baru seninya. Sekitar 1917, terinspirasi oleh lukisan-lukisan Paul Cézanne itu, Rivera bergeser ke arah Pasca-impresionisme dengan bentuk yang sederhana dan patch besar warna hidup. Lukisannya mulai menarik perhatian, dan ia mampu menampilkan lukisan nya di beberapa pameran.

Oscar 2011 Goes To….


Film terbaik Oscar 2011 (yang dilangsukan pada pukul 7 pagi tadi Waktu Indonesia Bagian Barat) akhirnya direbut oleh  film  The King’s Speech, sementara The Best Actor berhasil diraih Colin Firth (The King’s Speech A See-Saw Films and Bedlam Production) dan The Best Actris direbut oleh Natalie Portman (Black Swan A Protozoa and Phoenix Pictures Production).

Film The King’s Speech meraih 4 piala Oscar sama dengan yang diraih oleh film Inception (A Warner Bros. UK Services Production Wally Pfister).

Film The Social Network (A Columbia Pictures Production Angus Wall and Kirk Baxter) dapat mengkoleksi 3 piala Oscar, sementara masing-masing Toy Story 3 (A Pixar Production ), Alice in Wonderland (A Walt Disney Pictures Production), The Fighter (A Relativity Media Production) hanya dapat 2 piala Oscar.

Secara lengkap inilah daftar penerima piala Oscar 2011:

BEST PICTURE

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Iain Canning, Emile Sherman and Gareth Unwin

BEST ACTOR

Colin Firth

The King’s Speech A See-Saw Films and Bedlam Production

BEST SUPPORTING ACTOR

Christian Bale

The Fighter A Relativity Media Production

BEST ACTRESS

Natalie Portman

Black Swan A Protozoa and Phoenix Pictures Production

BEST SUPPORTING ACTRESS

Melissa Leo

The Fighter A Relativity Media Production

ART DIRECTION

Alice in Wonderland

A Walt Disney Pictures Production Robert Stromberg (Production Design); Karen O’Hara (Set Decoration)

CINEMATOGRAPHY

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Wally Pfister

ANIMATED FEATURE FILM

Toy Story 3

A Pixar Production Lee Unkrich

COSTUME DESIGN

Alice in Wonderland

A Walt Disney Pictures Production Colleen Atwood

DIRECTING

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Tom Hooper

DOCUMENTARY FEATURE

Inside Job

A Representational Pictures Production Charles Ferguson and Audrey Marrs

DOCUMENTARY SHORT SUBJECT

Strangers No More

A Simon & Goodman Picture Company Production Karen Goodman and Kirk Simon

FILM EDITING

The Social Network

A Columbia Pictures Production Angus Wall and Kirk Baxter

FOREIGN LANGUAGE FILM

In a Better World

A Zentropa Productoin Denmark

MAKEUP

The Wolfman

A Universal Pictures Production Rick Baker and Dave Elsey

MUSIC (ORIGINAL SCORE)

The Social Network

A Columbia Pictures Production Trent Reznor and Atticus Ross

MUSIC (ORIGINAL SONG)

Toy Story 3

A Pixar Production

“We Belong Together”

Music and Lyric by Randy Newman

SHORT FILM (ANIMATED)

The Lost Thing

Shaun Tan and Andrew Ruhemann

SHORT FILM (LIVE ACTION)

God of Love

A Luke Matheny Production Luke Matheny

SOUND EDITING

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Richard King

SOUND MIXING

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Lora Hirschberg, Gary A. Rizzo and Ed Novick

VISUAL EFFECTS

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Paul Franklin, Chris Corbould, Andrew Lockley and Peter Bebb

WRITING (ADAPTED SCREENPLAY)

The Social Network

A Columbia Pictures Production Screenplay by Aaron Sorkin

WRITING (ORIGINAL SCREENPLAY)

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Screenplay by David Seidler

Nominator Peraih Piala Oscar ke 83 Tahun 2011


Academy Award atau disebut juga piala Oscar adalah penghargaan film paling terutama di Amerika Serikat. Piala Oscar diberikan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences, sebuah organisasi penghormatan profesional yang di tahun 2007 mempunyai keanggotaan sebanyak 5.830 orang pemilih. Aktor-aktor (dengan keanggotaan sebanyak 1.311) merupakan kelompok pemilih terbesar. Piala Academy Award dijuluki Oscar ketika seorang pustakawan Academy Margaret Herrick melihatnya di sebuah meja dan mengatakan, “kelihatan persis seperti pamanku Oscar!”. Nama tersebut tetap melekat dan kini digunakan seumum nama Academy Award sendiri, bahkan oleh pihak Academy sendiri. Bahkan situs web Academy berada pada oscars.org dan situs web Penghargaan Academy Award berada pada oscars.com. Penghargaan tersebut pertama kali diberikan pada 16 Mei 1929 namun hasilnya sebenarnya telah diumumkan pada 18 Februari, tiga bulan sebelumnya. Pemenang Piala Oscar terbanyak adalah Ben-Hur, Titanic, dan The Lord of the Rings: The Return of the King, yang masing-masing memenangkan 11 piala. Tahun 2011 32 hari lagi penganugerahan Piala Oscar yang ke 83 bakal digelar.

Berikut Daftar Calon Penerima Oscar yang bakal digelar 31 hari lagi itu:

BEST PICTURE

Black Swan

A Protozoa and Phoenix Pictures Production Mike Medavoy, Brian Oliver and Scott Franklin

The Fighter

A Relativity Media Production David Hoberman, Todd Lieberman and Mark Wahlberg

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Emma Thomas and Christopher Nolan

The Kids Are All Right

An Antidote Films, Mandalay Vision and Gilbert Films Production

Gary Gilbert, Jeffrey Levy-Hinte and Celine Rattray

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Iain Canning, Emile Sherman and Gareth Unwin

127 Hours

An Hours Production Christian Colson, Danny Boyle and John Smithson

The Social Network

A Columbia Pictures Production Scott Rudin, Dana Brunetti, Michael De Luca and Ceán Chaffin

Toy Story 3

A Pixar Production Darla K. Anderson

True Grit

A Paramount Pictures Production Scott Rudin, Ethan Coen and Joel Coen

Winter’s Bone

A Winter’s Bone Production Anne Rosellini and Alix Madigan-Yorkin

ACTOR IN A LEADING ROLE

Javier Bardem

Biutiful A Menage Atroz, Mod Producciones and Ikiru Films Production

Jeff Bridges

True Grit A Paramount Pictures Production

Jesse Eisenberg

The Social Network A Columbia Pictures Production

Colin Firth

The King’s Speech A See-Saw Films and Bedlam Production

James Franco

127 Hours An Hours Production

ACTOR IN A SUPPORTING ROLE

Christian Bale

The Fighter A Relativity Media Production

John Hawkes

Winter’s Bone A Winter’s Bone Production

Jeremy Renner

The Town A Charlestown Production

Mark Ruffalo

The Kids Are All Right An Antidote Films, Mandalay Vision and Gilbert Films Production

Geoffrey Rush

The King’s Speech A See-Saw Films and Bedlam Production

ACTRESS IN A LEADING ROLE

Annette Bening

The Kids Are All Right An Antidote Films, Mandalay Vision and Gilbert Films Production

Nicole Kidman

Rabbit Hole An Olympus Pictures, Blossom Films and Oddlot Entertainment Production

Jennifer Lawrence

Winter’s Bone A Winter’s Bone Production

Natalie Portman

Black Swan A Protozoa and Phoenix Pictures Production

Michelle Williams

Blue Valentine A Silverwood Films and Hunting Lane Films Production

ACTRESS IN A SUPPORTING ROLE

Amy Adams

The Fighter A Relativity Media Production

Helena Bonham Carter

The King’s Speech A See-Saw Films and Bedlam Production

Melissa Leo

The Fighter A Relativity Media Production

Hailee Steinfeld

True Grit A Paramount Pictures Production

Jacki Weaver

Animal Kingdom A Porchlight Films Production

ART DIRECTION

Alice in Wonderland

A Walt Disney Pictures Production Robert Stromberg (Production Design); Karen O’Hara (Set Decoration)

Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1

A Warner Bros. UK Services Production Stuart Craig (Production Design); Stephenie McMillan (Set Decoration)

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Guy Hendrix Dyas (Production Design); Larry Dias and Doug Mowat (Set Decoration)

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Eve Stewart (Production Design); Judy Farr (Set Decoration)

True Grit

A Paramount Pictures Production Jess Gonchor (Production Design); Nancy Haigh (Set Decoration)

CINEMATOGRAPHY

Black Swan

A Protozoa and Phoenix Pictures Production Matthew Libatique

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Wally Pfister

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Danny Cohen

The Social Network

A Columbia Pictures Production Jeff Cronenweth

True Grit

A Paramount Pictures Production Roger Deakins

ANIMATED FEATURE FILM

How to Train Your Dragon

A DreamWorks Animation Production Chris Sanders and Dean DeBlois

The Illusionist

A Django Films Production Sylvain Chomet

Toy Story 3

A Pixar Production Lee Unkrich

COSTUME DESIGN

Alice in Wonderland

A Walt Disney Pictures Production Colleen Atwood

I Am Love

A First Sun and Mikado Production Antonella Cannarozzi

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Jenny Beavan

The Tempest

A Touchstone Pictures and Miramax Films Production Sandy Powell

True Grit

A Paramount Pictures Production Mary Zophres

DIRECTING

Black Swan

A Protozoa and Phoenix Pictures Production Darren Aronofsky

The Fighter

A Relativity Media Production David O. Russell

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Tom Hooper

The Social Network

A Columbia Pictures Production David Fincher

True Grit

A Paramount Pictures Production Joel Coen and Ethan Coen

DOCUMENTARY FEATURE

Exit through the Gift Shop

A Paranoid Pictures Production Banksy and Jaimie D’Cruz

Gasland

A Gasland Production Josh Fox and Trish Adlesic

Inside Job

A Representational Pictures Production Charles Ferguson and Audrey Marrs

Restrepo

An Outpost Films Production Tim Hetherington and Sebastian Junger

Waste Land

An Almega Projects Production Lucy Walker and Angus Aynsley

DOCUMENTARY SHORT SUBJECT

Killing in the Name

A Moxie Firecracker Films Production Jed Rothstein

Poster Girl

A Portrayal Films Production Sara Nesson

Strangers No More

A Simon & Goodman Picture Company Production Karen Goodman and Kirk Simon

Sun Come Up

A Sun Come Up Production Jennifer Redfearn and Tim Metzger

The Warriors of Qiugang

A Thomas Lennon Films Production Ruby Yang and Thomas Lennon

FILM EDITING

Black Swan

A Protozoa and Phoenix Pictures Production Andrew Weisblum

The Fighter

A Relativity Media Production Pamela Martin

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Tariq Anwar

127 Hours

An Hours Production Jon Harris

The Social Network

A Columbia Pictures Production Angus Wall and Kirk Baxter

FOREIGN LANGUAGE FILM

Biutiful

A Menage Atroz, Mod Producciones and Ikiru Films Production Mexico

Dogtooth

A Boo Production Greece

In a Better World

A Zentropa Productoin Denmark

Incendies

A Micro-Scope Production Canada

Outside the Law (Hors-la-loi)

A Tassili Films Production Algeria

MAKEUP

Barney’s Version

A Serendipity Point Films Production Adrien Morot

The Way Back

An Exclusive Films Production Edouard F. Henriques, Gregory Funk and Yolanda Toussieng

The Wolfman

A Universal Pictures Production Rick Baker and Dave Elsey

MUSIC (ORIGINAL SCORE)

How to Train Your Dragon

A DreamWorks Animation Production John Powell

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Hans Zimmer

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Alexandre Desplat

127 Hours

An Hours Production A.R. Rahman

The Social Network

A Columbia Pictures Production Trent Reznor and Atticus Ross

MUSIC (ORIGINAL SONG)

Country Strong

A Material Pictures Production

“Coming Home”

Music and Lyric by Tom Douglas, Troy Verges and Hillary Lindsey

Tangled

A Walt Disney Pictures Production

“I See the Light”

Music by Alan Menken; Lyric by Glenn Slater

127 Hours

An Hours Production

“If I Rise”

Music by A.R. Rahman; Lyric by Dido and Rollo Armstrong

Toy Story 3

A Pixar Production

“We Belong Together”

Music and Lyric by Randy Newman

SHORT FILM (ANIMATED)

Day & Night

Teddy Newton

The Gruffalo

Jakob Schuh and Max Lang

Let’s Pollute

Geefwee Boedoe

The Lost Thing

Shaun Tan and Andrew Ruhemann

Madagascar, carnet de voyage (Madagascar, a Journey Diary)

Bastien Dubois

SHORT FILM (LIVE ACTION)

The Confession

A National Film and Television School Production Tanel Toom

The Crush

A Purdy Pictures Production Michael Creagh

God of Love

A Luke Matheny Production Luke Matheny

Na Wewe

A CUT! Production Ivan Goldschmidt

Wish 143

A Swing and Shift Films/Union Pictures Production Ian Barnes and Samantha Waite

SOUND EDITING

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Richard King

Toy Story 3

A Pixar Production Tom Myers and Michael Silvers

Tron: Legacy

a Walt Disney Pictures Production Gwendolyn Yates Whittle and Addison Teague

True Grit

A Paramount Pictures Production Skip Lievsay and Craig Berkey

Unstoppable

A 20th Century Fox Production Mark P. Stoeckinger

SOUND MIXING

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Lora Hirschberg, Gary A. Rizzo and Ed Novick

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Paul Hamblin, Martin Jensen and John Midgley

Salt

A Columbia Pictures Production Jeffrey J. Haboush, Greg P. Russell, Scott Millan and William Sarokin

The Social Network

A Columbia Pictures Production Ren Klyce, David Parker, Michael Semanick and Mark Weingarten

True Grit

A Paramount Pictures Production Skip Lievsay, Craig Berkey, Greg Orloff and Peter F. Kurland

VISUAL EFFECTS

Alice in Wonderland

A Walt Disney Pictures Production Ken Ralston, David Schaub, Carey Villegas and Sean Phillips

Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1

A Warner Bros. UK Services Production Tim Burke, John Richardson, Christian Manz and Nicolas Aithadi

Hereafter

A Dombey Street Production Michael Owens, Bryan Grill, Stephan Trojanski and Joe Farrell

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Paul Franklin, Chris Corbould, Andrew Lockley and Peter Bebb

Iron Man 2

A Marvel Studios Production Janek Sirrs, Ben Snow, Ged Wright and Daniel Sudick

WRITING (ADAPTED SCREENPLAY)

127 Hours

An Hours Production Screenplay by Danny Boyle & Simon Beaufoy

The Social Network

A Columbia Pictures Production Screenplay by Aaron Sorkin

Toy Story 3

A Pixar Production Screenplay by Michael Arndt. Story by John Lasseter, Andrew Stanton and Lee Unkrich

True Grit

A Paramount Pictures Production Written for the screen by Joel Coen & Ethan Coen

Winter’s Bone

Adapted for the screen by Debra Granik & Anne Rosellini

WRITING (ORIGINAL SCREENPLAY)

Another Year

Written by Mike Leigh

The Fighter

A Relativity Media Production Screenplay by Scott Silver and Paul Tamasy & Eric Johnson. Story by Keith Dorrington & Paul Tamasy & Eric Johnson

Inception

A Warner Bros. UK Services Production Written by Christopher Nolan

The Kids Are All Right

An Antidote Films, Mandalay Vision and Gilbert Films Production Written by Lisa Cholodenko & Stuart Blumberg

The King’s Speech

A See-Saw Films and Bedlam Production Screenplay by David Seidler

Nominasi Piala Oscar 2009


236x368_hostbio1Hugh Jackman akan menjadi host Academy Awards ke 81 yang akan digelar pada 22 Februari 2009. Ini adalah debut Jackman tampil sebagai “center stage at the Oscar show“, meskipun ia sebelumnya pernah menjadi presenter.

“Hugh Jackman adalah sempurna dan pemain internasional bintang film terkenal,” kata Mark Condon dan dalam sebuah pernyataan bersama. “Dia juga memiliki gaya, keanggunan dan rasa kesempatan. Hugh adalah pilihan yang ideal untuk host perayaan tahun dari film – dan untuk bersenang-senang melakukannya.”

Jackman bintang pada rilis australia, diarahkan oleh Baz Luhrmann. Dia selanjutnya akan terlihat di X-Men Origin: Wolverine, digambarkan memiliki karakter di judul sebelumnya tiga smash hit-X-Men film. His lainnya termasuk kredit film The Prestige, flushed Away, The Fountain, Happy Feet, Van Helsing, Kate & Leopold dan ikan todak.

Jackman memenangkan Tony Award 2004 untuk Best Actor in a Musical untuk performa di Boy dari Oz. Ia telah menjabat sebagai tuan rumah dari upacara Tony Awards 2005 dan memenangkan Emmy untuk tugas. Jackman lainnya termasuk kredit tahap korsel, Oklahoma, Sunset Boulevard dan Kecantikan dan Beast.

Adapun yang dinominasikan bakal menerima piala oscar adalah sebagai berikut:

Performance by an Actor in a Leading Role

Back to Top

Nasib Sang Marcella ‘Lastri’ Zallianty


lastri1Beberapa waktu yang lalu film Eros Djarot terganjal saat shooting film Lastri: Suara Perempuan Korban Tragedi 1965 di di lokasi pabrik gula Colomadu dan daerah sekitar Pasar Gede, Solo. Dan salah satu bintangnya adalah Marcella Zallianty. Larangan dari pihak kepolisian terkait langsung dengan protes dari sebuah kelompok yang menilai Lastri yang ber-setting tahun 1965 adalah sebuah propaganda komunis.

Marcella Zallianty dengan geram berkata “Kami sangat menyayangkan hal itu karena ini murni karya seni. Bukan hanya kami saja yang dilecehkan tetapi juga hukum di Indonesia,” ungkap Marcella di kantor Lembaga Sensor Film, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (20/11)  (‘Lastri’ Dijegal di LokasiHarian Surya).

Di sini nampaknya Marcella merasa dizalimi niatnya untuk berkesenian.marcella-zalianty1

Namun, beberapa waktu yang lalu, setelah dizalimi, ia kini justru mendadak menjadi zalim. Karena masalah utang piutang, ia dengan “meminjam tangan” Ananda Mikola cs.,  ia dengan tega menyekap, menyiksa Agung Setiawan.

Kabar terakhir, Marcella Zalianty ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan penganiayaan terhadap pria bernama Agung. Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Drs. Ike Edwin di kantornya di Mapolresta Jakarta Pusat, Jumat (5/11). Putri aktris senior  Liez Indriyati ini, terancan hukuman delapan tahun penjara.

“Marcella Zalianty kami tetapkan sebagai tersangka karena melanggar pasal 333, 335, dan 328, melakukan tindakan tidak menyenangkan, dan menetapkan satu orang pada suatu tempat,” jelas Ike di Maporesta Jakarta Pusat.

Pernyataan Marcella sebagai tersangka, terpaut hanya beberapa jam dari penetapan pembalap nasional, Ananda Mikola sebagai orang juga juga diduga terlibat pada kasus penganaiayaan itu. Ketika pertama kali menjejakkan kaki ke Polres Jakarta Pusat, Kamis (4/11) kemarin, Marcella hanya dimintai keterangan. Namun pada perkembangannya, pesinetron dan bintang film ini dijadikan tersangka. (Artis Marcella Zalianty Terancam Delapan Tahun Penjara – Surya Live)

Oh, Lastri, semakin tak jelas nasib Anda. Gimana tuan Eros Djarot? Siap-siap cari ganti Marcella naga-naganya.

Quantum of Solace Kuasai Amerika


396x287_qos_v21Setelah debutnya (Casino Royale) hanya meraih keuntungan 40 juta $ AS, maka film Bond ke-22 ini (Quantum of Solace) berhasilkan memecah rekor penjualan tiket terbanyak untuk film James Bond – yakni lebih dari 70 juta $ AS atau sekitar Rp 819 M, mengalahkan rekor yang sebelumnya diraih oleh Pierce Brosnan dalam Die Another Die.

Kini Bond yang dilakoni oleh Daniel Craig ini menduduki tangga puncak box-office di Amrekia Tengah dan Utara, menggeser film Madagascar: Escape 2 Africa, yang di pekan keduanya hanya meraup keuntungan 36,1 juta $ AS. Urutan berikutnya Role Models (11,7 juta $ AS), High School Musical 3: Senior Year (5,9 juta $ AS), Zack and Mini Make a Porno (3,2 juta $ AS), Soul Men (2,4 juta $ AS), The Sacret Life of Bees (2,4 juta $ AS), Save V (1,8 juta $ AS) dan The Haunting of Molly Hartley (1,6 juta $ AS)

Pihak Sony Pictures menjelaskan, bahwa secara global Quantum of Solace berhasil meraup keuntungan 322 juta $ AS.

Acting Craig yang nampak lebih brutal, dingin dan tak lagi flamboyant, dengan dibantu dengan gadget-gadget anehnya, mampu bikin peneasaran para penontonnya. (Bond Kuasai AmerikaHarian Surya)

Traillernya bisa ditonton di sini :