Fitna: Fitnah Wilders Sang Ekstrimis dari Belanda


Geert Wilders
Geert Wilders menyatakan al-Qur’an naskah ‘fasis’

Ribut soal film fitna membuat saya mencoba untuk cari berita. [Apalagi kemarin saya nulis judul film itu sebagai fitnah, padahal yang betul adalah FITNA. Tapi yang jelas, dengan film FITNA itu nampaknya Wilders memang ingin mem-FITNAH Islam.] Lantas, ketika saya membuka BBC Indonesia dan menemukan muasal soal film Fitna itu. Begini bunyinya:
Politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders mengirimkan film kontroversialnya Fitna yang kritis terhadap al-Qur’an ke internet.

Video dengan durasi 17 menit itu memuat potongan ayat-ayat Al-Quran di antara gambar pidato ulama radikal Islam, dan juga gambar-gambar tindak kekerasan.

Video tersebut dimuat di situs video sharing LiveLeak.

fitnah_liveleak.jpgFilm berjudul Fitna itu dirilis meskipun himbauan dari pemerintah Belanda agar tidak dilanjutkan.

Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende mengatakan, film itu secara keliru mempersamakan Islam dengan tindak kekerasan.

“Kami yakin [film] itu tidak memiliki tujuan lain, kecuali menyinggung,” kata PM Balkenende dalam suatu pernyataan.

Berita bahwa video itu sedang dibuat telah mengundang protes di sejumlah negara Muslim.

wilders_nyengir.jpgWartawan BBC Geraldine Coughlan dari Den Haag melaporkan, Geert Wilders mengatakan, dia tidak menghendaki filmnya menjadi provokasi. Sebaliknya, dia ingin membicarakannya dalam perdebatan dengan umat Islam.

Film Fitna dimulai dengan gambar al-Qur’an dan gambar-gambar Serangan 11 September 2001 di New York.

Film ini memuat rangkaian klip yang mengguncang perasaan dari arsip media dan headline berita, serta pendapat Geert Wilders, 44 tahun, bahwa Islam berbahaya bagi Barat.

Meskipun demikian dua hari sebelumnya BBC Indonesia memberitakan bahwa Film Geert Wilders gagal raih simpati. Karena perusahaan internet di Amerika menutup situsnya karena khawatir akan isi film tersebut.

Sementara itu,sebuah partai ekstrim kanan Ceko menawarkan untuk menayangkan film anti- Islam yang dibuat oleh politisi Belanda Geert Wilders setelah perusahaan internet di Amerika menutup situsnya karena khawatir akan isi film tersebut.

Partai Nasional Ceko menawarkan untuk mempublikasikan film tersebut di internet dengan menggunakan salah satu servernya.

Wilders berencana merilis filmnya, “Fitna” tersebut akhir bulan Maret, namun dia tampaknya semakin menghadapi keberatan dari banyak halangan.

Wilders secara terbuka menyerang Islam yang disebutnya sebagai agama fasis yang mendukung kekerasan, dan dia juga menyebut Nabi Muhamad sebagai barbar.

Namun semakin banyak dia mengeluarkan pandangannya, semakin banyak pihak yang mencoba menjauhkan diri.

Tidak ada jaringan media di Belanda yang mau menayangkan filmnya.

Ongkos pengamanan

Rencana bagi jumpa pres dengan serangkaian publisitas lain di Den Haag, Belanda gagal dilangsungkan, karena Wilders tidak sanggup membiayai ongkos guna mengamankan peristiwa ini.

Protes menentang pandangan Geert Wilders
Semakin banyak pihak menjauhi pandangan Geert Wilders

Kini upaya publikasi di internetpun terancam gagal, karena sebuah perusahaan internet di Amerika yang menjadi induk situsnya menutup situs Wilder setelah menerima protes.

Dan kelompok Islam di Belanda juga mengajukan gugatan hukum agar film tersebut dilarang.

Jadi, Wilders yang maunya ingin terkenal, malah menjadi tercemar. Kasihan juga dia itu. Sampai nyengir seperti foto di atas.

Pesawat Kertas Diterbangkan di Luar Angkasa


Melipat-lipat kertas, lantas jadi bentuk-bentuk binatang, sering saya lakukan saat saya masih kecil dulu. Orang Jepang menyebutnya seni melipat ini dengan nama Origami. Anak saya pun, saat di TK juga sering diajari seni origami ini.

origami_pegasus_wikipedia.jpgOrigami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.

Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad pertama di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang Tiongkok yang bernama Ts’ai Lun.

proyek_konyol_ahli_origami_jawa_pos.jpgHari ini Jawa Pos Online menurunkan berita tentang Proyek Konyol Ahli Origami dan Ilmuwan Jepang. Sebuah proyek ilmiah yang bisa jadi “gila” tengah dikembangkan para ilmuwan dan ahli origami (melipat kertas sehingga menjadi bentuk tertentu) Jepang. Mereka akan menjatuhkan origami berbentuk pesawat dari luar angkasa untuk dipelajari laju terbangnya ke bumi.

Kedengarannya memang main-main, tapi sebenarnya itu proyek serius. Bahkan, tim tersebut sudah memiliki prototipe origami pesawat luar angkasa yang sudah lolos tes kelayakan.

Badan luar angkasa negeri itu pun tertarik. Mereka sudah menyatakan untuk melibatkan diri. Demikian juga para astronot negeri tersebut.

“Kesuksesan penerbangan dari luar angkasa dengan pesawat origami akan menjadi contoh desain kendaraan atau pesawat ulang alik,” kata pemimpin proyek itu, Shinji Suzuki. Sehari-hari, Suzuki merupakan profesor di Jurusan Astronatik dan Aeronatik Universitas Tokyo.

Gagasan tersebut muncul di benak Suzuki sepuluh tahun lalu. Setelah berdiskusi dengan ahli dari berbagai disiplin ilmu, dia pesimistis idenya itu bisa dilakukan. “Ide tersebut sepertinya memang sederhana. Namun, tidak masuk akal dan gila,” ujarnya.

Dia tidak menyerah. “Setelah dipikir-pikir, ide tersebut tidak terlalu konyol. Itu bisa berhasil bila pesawat origami tersebut ’terbang’ kembali ke bumi dengan kecepatan sangat rendah,” terangnya.

Uji coba pun dilakukan di sebuah laboratorium di luar Kota Tokyo, Februari lalu. Objeknya adalah pesawat origami dengan panjang 8,5 sentimeter dan lebar 7 sentimeter.

Prototipe pesawat origami itu diterbangkan dengan suhu yang mirip dengan suhu udara ketika pesawat luar angkasa mulai masuk ke atmosfer bumi. Hasilnya, setelah “mendarat”, pesawat tersebut tetap utuh. “Setelah ’terbang’ selama 12 detik, pesawat itu tidak rusak atau terbakar. Dengan hasil tersebut, secara teori, pesawat kecil itu bisa kembali ke bumi,” tambah Suzuki.

Hasil percobaan itu membuat Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA) menerima ide konyol tersebut untuk diteliti lebih lanjut. Mereka menjanjikan suntikan dana USD 300 ribu (sekitar Rp 2,8 miliar) per tahun selama tiga tahun untuk melanjutkan studi proyek itu.

Sepertinya, keinginan Suzuki bisa terlaksana. Namun, ada satu masalah yang belum terpecahkan. Yaitu, cara melacak pesawat kertas itu atau memprediksi tempat pendaratan pesawat tersebut.

Kritikus mengatakan, masalah itu membuat tes prototipe tersebut sia-sia. “Pesawat origami tersebut mungkin tidak akan kembali lagi ke bumi. Itu bergantung angle yang dimasuki di atmosfer,” ujar Yasuyuki Miyazaki, insinyur aerospace di Universitas Nihon, Jepang.

Meski demikian, Suzuki tidak patah arang. “Ilmu dipelajari dengan mencobanya,” tegas Suzuki.

Dan memang, kebanyakan penemuan teknologi baru, sering diawali dengan hal-hal yang konyol. Kalau di Indonesia, kekonyolan lebih karena demi untuk kepentingan perut sendiri. Bukan untuk ilmu.

FPN vs SBY = ?!?


fpn_jawa_pos_online.jpgPilihan Presiden kurang 1 tahun, temperatur politik kian memanas. Paling tidak itulah berita yang diangkat Jawa Pos Online. Kemarin sejumlah intelektual kampus yang menghimpun diri di Forum Pergerakan Nasional (FPN) menilai, kepemimpinan nasional SBY-Kalla gagal mengurus bangsa.

“Agar kesalahan ini tidak terjadi lagi pasca 2009, kami menyerukan perlunya perjanjian politik antara masyarakat dan calon pemimpinnya,” kata Koordinator FPN Bondan Gunawan di Wisma Kodel, Jalan HR Rasuna Sahid, kemarin (26/03). Turut hadir, antara lain, Mochtar Pabottinggi, Frans Magnis Suseno, Sukardi Rinakit, Yudi Latief, Andrinoff Chaniago, Suko Sudarso, dan Soetandyo Wignjosoebroto.

Menurut Bondan, perjanjian politik itu harus mencakup paradigma pembangunan dan konstruksi lembaga-lembaga pemerintahan. “Tak terkecuali, platform politik dalam tingkat praktis,” tegasnya.

Lantas, bersediakah FPN sekiranya nanti SBY-Kalla berkeinginan membangun kontrak politik dengan FPN pada Pilpres 2009? “Kami tidak mungkin mengabaikan rekam jejak mereka. Ketika saat ini kami sudah menilai mereka ingkar janji, tentu kami merasa kurang percaya untuk menerima kontrak politik itu,” tegas Bondan……..

Kritik tak kalah keras muncul dari Mochtar Pabottinggi. Dia mengaku sudah tidak lagi memercayai kepemimpinan nasional saat ini. Tidak ada langkah signifikan dan riil dari pemerintahan SBY-Kalla untuk memperbaiki taraf kehidupan rakyat. “Nol besar,” katanya.

Lalu rakyat harus diminta bagaimana? Sebagai penonton dan bebek-bebek saja?