Pemilu 2009: Golput, Peserta Nomor 35?


Akhirnya KPU mengumumkan bahwa 18 partai politik dinyatakan KPU lolos dalam verifikasi faktual dan berhak menjadi peserta Pemilu 2009 mendatang. Sebagian besar adalah partai baru. Kedelapan belas parpol tersebut akan bersanding dengan 16 parpol lain peserta Pemilu 2004, yang berdasarkan pasal 315 dan 316 UU No 10 tahun 2008 ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2009. Selain partai nasional, ditetapkan pula 6 partai lokal khusus di NAD yang turut bertarung dalam Pemilu mendatang.

Kedelapan belas partai baru itu adalah:

  1. Partai Barisan Nasional
  2. Partai Demokrasi Pembaruan
  3. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
  4. Partai Hanura
  5. Partai Indonesia Sejahtera
  6. Partai Karya Perjuangan
  7. Partai Kasih Demokrasi Indonesia
  8. Partai Kebangkitan Nasional Ulama
  9. Partai Kedaulatan
  10. Partai Matahari Bangsa
  11. Partai Nasional Benteng Kerakyatan
  12. Partai Patriot
  13. Partai Peduli Rakyat Nasional
  14. Partai Pemuda Indonesia
  15. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
  16. Partai Perjuangan Indonesia Baru
  17. Partai Persatuan Daerah
  18. Partai Republik Nusantara

Sedangkan keenam belas partai sisa Pemilu 2004 adalah sebagai berikut:

  1. Partai Amanat Nasional (PAN)
  2. Partai Bintang Reformasi (PBR)
  3. Partai Bulan Bintang (PBB)
  4. Partai Damai Sejahtera (PDS)
  5. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
  6. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)
  7. Partai Demokrat
  8. Partai Golongan Karya (Partai Golkar)
  9. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
  10. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
  11. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
  12. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
  13. Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme
  14. Partai Pelopor
  15. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)
  16. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Ada lagi (sebetulnya) ‘Partai’ yang tidak diverifikasi oleh KPU. Padahal keberadaannya sangat disegani oleh partai lain. Bahkan Megawati sampai bilang bahwa MEREKA seharusnya tidak boleh menjadi WNI, karena mereka menghancurkan sistem dan tatanan demokrasi serta perundang-undangan di negara ini,” katanya di hadapan ribuan pendukung dan simpatisan pasangan tersebut. (Megawati: Golput? Out from Indonesia!)

Mereka, tak lain dan tak bukan, adalah ‘Partai’ Golput. Terbukti dalam pilkada-pilkada yang telah berlangsunng selama ini mereka muncul sebagai pemenang.

Seandainya mereka mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu dengan Nama Partai Golput, bukan tak mungkin akan muncul sebagai pemenangnya.

==================

Yang unik, selain Partai di Tingkat Nasional, pada pemilu 2009 mendatang juga akan diikuti oleh partai lokal (di Aceh) sebanyak 6 partai yang terdiri dari:

  1. Partai Aceh
  2. Partai Aceh Aman Sejahtera
  3. Partai Bersatu Aceh
  4. Partai Daulat Aceh
  5. Partai Rakyat Aceh
  6. Partai Suara Independen Rakyat Aceh

13 thoughts on “Pemilu 2009: Golput, Peserta Nomor 35?

  1. pertamax..
    keperawanan post ini tlah gue renggut..hahaha..
    well, apa yang mas tulis bener tuh. Kalo saja ada partai golput pasti menang deh. hohoho..
    btw, pemilu yang mendatang, gue milih gak ya?
    soalnya bkal jd pngalaman pertama mas..
    mana bnyak lagi pilihanya..
    huuf..

    tha tha..lam kenal

    Manfaatkan pengalaman anda sebijaksana mungkin. 😛
    Dan salam kenal balik 😀

  2. Yang penting… (katanya) pemilu ini bisa hanya dengan pake KTP ya??? Hmmm alhamdulillah saya bisa kebagian nyoblos, gak seperti pilkada ya…
    Ehmm tapi kalau punya KTP lebih dari satu gimana dong???
    Walah… bakalan gak valid lagi ya… datanya???
    Wallahhu alam…

    KTP lebih dari satu? Dikloning ya orangnya?
    Memiliki KTP lebih dari satu itu contoh masyarakat yang serakah 😛

  3. duhhhhhhhhhhhh, hebat banget yach apa tidak dibulatkan saja jadi 50 partai biar asikkkkkkkkkkkkkkkkkk utk yang punya partai dan sangat sedih rakyat karena uang ko dibuang – buang untuk hal yang gak jelas. kelaparan,pengangguran dan hal yang sangat memprihatinkan nasib orang – orang indonesia / rakyat indonesia banyyyyyyyyyyyyyaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkk sekaliiiiiiiiiii

    Kalau menurut saya justru 5 saja. Yang penting betul-betul mewakili aspirasi rakyat.
    Percuma banyak, kalau hanya demi aspirasi diri sendiri atawa kelompok 😉

  4. bener tuh…mending dikurangi aja…10 aja kali ya..
    lha klo banyak tapi partainya gak jelas gitu…gak ada website, bahkan no telp aja gak terdaftar gimana masyarakat bisa cari info?

    Kalau untuk partai yang sudah ada sejak, sudah ada websitenya, misalnya PKB, Golkar, PAN, PKS, PDIP, da masih banyak lagi. Baiknya anda bisa lihat di sini.

  5. huehehe golput kok malah dikatakan merusak tatanan…masalah nya yang bikin golput itu adalah ga ada yang layak untuk dipilih :)) kalo emang ga ada yg pantes dipilih mau dipaksa milih sapa coba??? masa kampanye yang lama ini semoga bisa dimanfaatkan dengan baik jadi yg golput2 bsa mengenal partai2 yang lain lebih baik..sapa ngerti jadi tertarik dan ga golput lagi…tp kalo memang tetep golput y ngga boleh disalahkan..kembali lagi keatas..memang ga ada yang layak dipilih hueheheh..salam kenal mas…blog keren neh…sayang saya baru tahu td pas iseng2 nyari artikel roi sukro di gugel =))

    Sebagai suatu hak, tentu saja terserah yang punya. Dipakai untuk milih siapa atau dipakai untuk tidak milih siapa-siapa 😛

  6. GOLPUT ADALAH PILIHAN, BANYAK SEDIKITNYA PARPOL TIDAK MASALAH KALAU MEMANG SEJAK AWAL SUDAH MELIHAT DAN PUNYA KETETAPAN DALAM PARTAI PILIHANNYA.
    OH YA JANGAN TERPROFOKASI DALAM BENTUK AKSI GOLPUT KARENA KEMENANGANNYA AKAN SELALAU DIMENANGKAN OLEH PARTAI YANG LAMA.
    MENJADIKAN DILEMA DI NEGARA INDONESIA YANG TERCINTA INI MAYORITAS PENDUDUKNYA BERAGAMA ISLAM TAPI PARTAI YANG MENGUSUNG KEISLAMANNYA TIDAK PERNAH MENANG.
    UNTUK KEMENANGAN :
    – GOLPUT DIUPAYAKAN
    – MISI TIDAK PERCAYA PARTAI
    – GOLPUT ADALAH SUCI

    Mungkin apa yang ditakutkan mereka terbukti. Karena kini banyak anggota DPR yang konon terhormat itu digelandang KPK ke bui lantaran korupsi. Cilakaknya mereka itu orang partai yang mengusung bendera Islam. Super cilakaknya, ada yang suka main-main dengan kelamin orang lain, walau ia sudah punya istri.
    Jadi mereka pilih Golput….. 😉

  7. Sekarang banyak pilihan partai bahkan sampai 34 partai, apa masih kurang diminati/percaya monggo !
    Tapi yang namanya GOLPUT itu adalah pilihan juga konsekwensinya memperkaya/memenangkan di partai yang itu2 lagi.
    Maaf banyaknya GOLPUT berarti sudah diprediksi akan kemenangan di partai tertentu saja.
    Seandainya saya tidak/takut GOLPUT barangkali ada saran yang baik……………………….

    Mestinya, sebelum menentukan pilihan, berdoa dulu. Bagi yang beragama Islam, perlu sholat istikharah dulu, agar dapat petunjuk. Pilih nomor sekian atau nomor 35 saja…… 😛

  8. Berkampanye dengan uang miliaran rupiah. Kalau menang berusaha balik modal bahkan cari untung. Jika kalah ngamuk atau masuk rumah sakit jiwa.

    Sebagian rakyat ikut menikmati dana suksesi.

    Sebagian rakyat ikut menikmati pembuatan ataupun pembagian atribut.

    Sebagian rakyat ikut menikmati hari libur saat pencoblosan.

    Sebagian rakyat ikut menikmati hasil kemenangan dengan pembagian proyek.

    Sebagian rakyat tidak ikut mendapatkan apa-apa.

    Dan korupsi, kolusi serta nepotisme tetap berjalan meski sedikit diperhalus demi penghindaran Kejaksaan dan KPK.

    Dan rakyat hanya sebatas menjadi penonton dan tamu di negeri sendiri. Dibiarkan untuk hanya bisa bersungut-sungut, mengumpat atas perilaku yang tidak hormat dari para Wakil kita yang terhormat itu…….

  9. Partai Putih….wah pas..tuh…memang kita tidak boleh menuduh orang yg gambarnya dipajang dipinggir jalan…tapi gmana ya…rugi yah….semuanya bicara rakyat…tp pas jabat…wah lupa rakyat….lebih baeknya jadi penonton ajah jadi Pazzzz gitu lah…Hidup Golput

  10. Assalamu alaikum wr. wb.

    Saudaraku tersayang,
    lihat kenyataan yang ada di sekitar kita!

    Uang Dihamburkan…
    Rakyat dilenakan…
    Pesta DEMOKRASI menguras trilyunan rupiah.
    Rakyat diminta menyukseskannya.
    Tapi rakyat gigit jari setelahnya.
    DEMOKRASI untuk SIAPA?

    Ayo temukan jawabannya dengan mengikuti!

    Halqah Islam & Peradaban
    –mewujudkan rahmat untuk semua–
    “Masihkah Berharap pada Demokrasi?”
    Tinjauan kritis terhadap Demokratisasi di Dunia Islam

    Dengan Pembicara:
    Muhammad Rahmat Kurnia (DPP HTI)
    KH. Ahmad Fadholi (DPD HTI Soloraya)

    yang insyaAllah akan diadakan pada:
    Kamis, 26 Maret 2009
    08.00 – 12.00 WIB
    Gedung Al Irsyad

    CP: Humas HTI Soloraya
    HM. Sholahudin SE, M.Si.
    081802502555

    Ikuti juga perkembangan berita aktual lainnya di
    hizbut-tahrir.or.id

    Semoga Ia senantiasa memberikan petunjuk dan kasih sayangnya kepada kita semua.
    Ok, ma kasih atas perhatian dan kerja samanya. (^_^)
    Mohon maaf jika ada ucapan yang kurang berkenan. (-_-)

    Wassalamu alaikum wr. wb.

Leave a comment